Selasa, 08 Maret 2011

TETESAN EMBUN ITU TETAP SETIA MENANTI...

oleh Ludwig Caspar pada 05 Juni 2010 jam 1:00


 
 

D...

sementara musim kering telah hampir berlalu...

sementara telah semusim hati hampir menghitam...

Dan aku ingin tuk terbangun di akhir september-

serta menyongsong sejuk bersama embun yang-

terbaring direrumputan itu...

Segalanya terasa terlalu lamban seiring berjalanya-

waktu hanya rembulan dan bintang dilangit gelap-

yang saat ini dengan begitu setia menemani kesendirian-

ku yang seakan terbalut kafan dan sebengis kematian itu...

Kini aku hanya dapat bermain hati diantara anganku-

yang kutakut akan tergerus dan hilang dalam-

temaramnya waktu yang terus berlalu...

 
 

Hmmmm...

Apa yang harus kulakukan dalam kenyataan yang-

belum tergapai...?

walau hingga kini aku hanya berjalan dalam kelamnya-

bayangmu,ku ingin tetap rinduku menemani seluruh langkahmu-

bersama cinta dan hidupmu...

 
 

Sekarang...

Aku masih tetap disini D...

Berbicara dengan hatimu...

Apakah kau dapat melihat dan merasakan apa-

yang sedang terjadi...?

Apakah hari esok akan tergenang setitik air-

di kelopak netra yang seakan membuyarkan-

segala harapan yang telah terangkum ucap itu...?

Ataukah...

hari esok dua hati ini akan menari-

dalam dekap bahgia di riuh dan temaramnya lantai dansa itu...?

lalu kita akan berlari bersama menyongsong-

hangatnya mentari pagi diatas bukit dan membasahi-

kaki kita dengan tetesan embun yang tetap setia terbaring-

diatas rerumputan itu...?

Dan menjadikan moment terindah itu tetap melekat-

dengan erat dilarik bianglala kala jiwa kita menghadap-

sang Maha Pencipta...

 
 

D...

Aku masih disini...

Dalam bayangmu mananti dengan sebuah hati...

SukaTidak Suka · · Bagikan · Hapus

    • Musa Farsyah pak...puisi2 bapak begitu menyentuh...mohon ijin menyebarkan agar bisa dibaca oleh teman2 yang lain. terimakasih.
      05 Juni 2010 jam 1:11 · SukaTidak Suka
    • Ludwig Caspar

      @musa : Syairku adalah teriakan hatiku yang membara dan bergelora...yang ku ingin dunia dapat rasa sesuatu dengan apa adanya...dipersilahkan pak menyertai izin dalam ucap kata menjawab pinta...

      @Zemvol : Trim's tuk respon yang menelurkan ze...mvol2 yang manis...Lihat Selengkapnya
      05 Juni 2010 jam 1:17 · SukaTidak Suka
    • Ludwig Caspar
      @gladisa : Semoga...Selalu...dan Selamanya...
      Amin...
      05 Juni 2010 jam 1:31 · SukaTidak Suka
    • Aku DPanggil Een

      D....
      Kutahu musim keringmu telah berlalu...dan...
      Ada semusim hati yang menghitam....ku harap semoga...
      Septembermu tetap akan ada sejuk yang mengalir...
      Bersama embun yang terbaring direrumputan itu..
      ...Jika segalanya terasa lamban putaran waktumu..
      Telah kuwakilkan pada rembulan dan gemintang untuk temani gelapmu...Agar kesendirianmu tak begitu kaku...
      Seperti keranda tak bertuan....karena angankulah...
      Tempatmu bermain dan...tak kubiarkan temaram menggerus semuanya dan...membawamu ke langit kelabu berselimut hitam.

      D....
      Meski kenyataan belum tergapai...dan...
      Kelam bayangku saja yang temanimu...tapi...
      Ada nuansa rindumu yang telah temani langkahku...
      Bersama seluruh pendar cinta yang terindah yang kau miliki..

      Aku juga masih disini D....
      Juga sedang berbicara pada hatimu...karena kutahu..
      dan melihat apa yang terjadi..dan kutak ingin.......
      Ada genangan dikelopak netra itu kelak...karena...
      Ucap yang telah terangkum takkan pernah pudar...

      Nantikan D....
      Menyatunya dua hati diesok hari.....
      Menari riuh dalam dekap bahgia dilantai dansa itu...dan...
      Pasti kita akan berlari bersama menyongsong...
      Hangatnya mentari diatas bukit yang kelak akan membasahi kaki kita berdua...lewat tetesan embun yang terbaring di atas rerumputan itu....dan momen itu....akan tetap melekat..dilarik biangllala hingga nyawa tercabut dari raga..

      D...
      Akukan tetap disini...
      Untuk mendekap seluruh bayangmu....dalam rangkuman hatiku nan biru...dan katakan padamu...
      Kalau bongkahan hatiku kini...hanyalah untukmu....

      Lihat Selengkapnya
      05 Juni 2010 jam 16:15 · SukaTidak Suka
    • Hahn Cheva' Trus triakn hti om, hngga dnia mliht dn mndgar jritn hti om.
      07 Juni 2010 jam 13:22 melalui Facebook Seluler · SukaTidak Suka
    • Ludwig Caspar
      @ D : Amin...
      @Hahn : Thank's atas segala dukungannya Hahn...
      07 Juni 2010 jam 15:02 melalui Facebook Seluler · Suka

 
 

Pasted from <http://www.facebook.com/profile.php?id=100000676659266&sk=notes>

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar